PERBEDAAN KEKUASAAN DAN WEWENANG
Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan.Kekuasaan adalah hubungan antara pihak yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain (pemimpin) dengan pihak yang menerima pengaruh (pengikut).
Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuandari masyarakat. Wewenang akan berhasil apabila dibarengi dengan kekuasaan yang nyata. Dalam masyarakat kecil dan bersahaja biasanya tidak terdapat perbedaan yang jelas antara kekuasaan dan wewenang. Sedangkan pada masyarakat besar dan rumit terdapat sifat dan tujuan hidup golongan yang berbeda – beda kepentingan, yaitu kekuasaan politik, militer, ekonomi, agama (biasanya pada masyarakat yang (demokrasi).
A. Kekuasaan
1. Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya
Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat adalah kedaulatan (sovereignity) yang dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Disebut juga the ruling class (Gaetano Mosca).
Adapun sumber – sumber kekuasaan adalah sebagai berikut :
a. Militer, polisi, kriminal: Sebagai pengendali kekerasan.
b. Ekonomi: Sebagai pengendali tanah, buruh, kekayaan material, produksi.
c. Politik : Sebagai pengambil keputusan.
d. Hukum : Mempertahankan, memgubah, melancarkan interaksi.
e. Tradisi : Sistem kepercayaan nilai – nilai.
f. Ideologi : Pandangan hidup, integrasi.
g. Diversionary power : Kepentingan rekreatif.
2. Unsur – Unsur Saluran Kekuasaan
Unsur – unsur pokok kekuasaan :
a. Rasa takut : Menimbulkan kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti.
b. Rasa cinta : Akan menghasilkan perbuatan – perbuatan yang positif.
c. Kepercayaan : Timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif.
d. Pemujaan : Pemegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang lain.
Saluran – saluran kekuasaan antara lain :
1. Saluran militer
2. Saluran ekonomi
3. Saluran politik
4. Saluran tradisi
5. Saluran ideologi
6. Saluran lain (alat komunikasi massa)
3. Cara Mempertahankan Kekuasaan
Kekuasaan dapat dipertahankan dengan cara – cara berikut :
a. Dengan jalan meninggalkan segenap peraturan – peraturan lama, terutama dalam bidang politik yang merugikan kedudukan penguasa.
b. Mengadakan sistem – sistem kepercayaan.
c. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik.
d. Mengadakan konsilidasi secara horizontal dan vertikal.
Kedudukan juga dapat diperkuat dengan :
a. Menguasai bidang – bidang kehidupan tertentu.
b. Penguasaan bidang – bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan dengan paksa dan kekerasan.
4. Bentuk – Bentuk Lapisan Kekuasaan
a. Tipe Kasta
adalah lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Contohnya adalah pada masyarakat berkasta.
b. Tipe Oligarkis
adalah dimana masih ada garis pemisah yang tegas, tetapi pembedaan ada pada kesempatan yang diberikan para warga untuk memperoleh kekuasaan.
c. Tipe Demokratis
adalah lapisan yang sifatnya mobil sekali (selalu bergerak)
B. Wewenang
1. Wewenang Kharismatis, Tradisional dan Rasional (Legal)
Perbedaan antara ketiganya adalah hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku.
Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu,pulung) yang ada pada diri seseorang.
Wewenang tradisional adalah wewenang yang bukan karena mempunyai kemampuan – kemampuan khusus, tetapi karena kelompok tadi mempunyai kekuasaan dan wewenang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat.
Wewenang rasional (legal) adalah wewenang yang didasarkan pada sitem hukum yang berlaku dalam masyarakat.
2. Wewenang Resmi dan Tidak Resmi
Wewenang resmi bersifat sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Biasanya pada kelompok besar yang tetap.
Wewenang tidak resmi bersifat spontan, situasional dan didasarkan pada faktor saling mengenal. Dalam masyarakat kecil, wewenang tidak resmi dapat menjadi resmi apabila terlalu seringnya terjadi pertikaian antar anggota.
3. Wewenang Pribadi dan Teritorial
Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidarisan antar anggota, kebersamaan sangat memegang peranan.
Wewenang territorial yaitu dimana tempat tinggal memegang peranan yang sangat penting. Yang membedakan keudanya adalah timbul dari sifat dan dasar kelompok – kelompok sosial tertentu.
4. Wewenang Terbatas dan Menyeluruh
Wewenang menyeluruh adalah suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang – bidang kehidupan tertentu. Contohnya kewenangan Negara untuk mempertahankan kedaulatannya.
Wewenang terbatas adalah wewenang tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, tetapi hanya pada satu sektor saja.
Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuandari masyarakat. Wewenang akan berhasil apabila dibarengi dengan kekuasaan yang nyata. Dalam masyarakat kecil dan bersahaja biasanya tidak terdapat perbedaan yang jelas antara kekuasaan dan wewenang. Sedangkan pada masyarakat besar dan rumit terdapat sifat dan tujuan hidup golongan yang berbeda – beda kepentingan, yaitu kekuasaan politik, militer, ekonomi, agama (biasanya pada masyarakat yang (demokrasi).
A. Kekuasaan
1. Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya
Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat adalah kedaulatan (sovereignity) yang dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Disebut juga the ruling class (Gaetano Mosca).
Adapun sumber – sumber kekuasaan adalah sebagai berikut :
a. Militer, polisi, kriminal: Sebagai pengendali kekerasan.
b. Ekonomi: Sebagai pengendali tanah, buruh, kekayaan material, produksi.
c. Politik : Sebagai pengambil keputusan.
d. Hukum : Mempertahankan, memgubah, melancarkan interaksi.
e. Tradisi : Sistem kepercayaan nilai – nilai.
f. Ideologi : Pandangan hidup, integrasi.
g. Diversionary power : Kepentingan rekreatif.
2. Unsur – Unsur Saluran Kekuasaan
Unsur – unsur pokok kekuasaan :
a. Rasa takut : Menimbulkan kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang yang ditakuti.
b. Rasa cinta : Akan menghasilkan perbuatan – perbuatan yang positif.
c. Kepercayaan : Timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif.
d. Pemujaan : Pemegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang lain.
Saluran – saluran kekuasaan antara lain :
1. Saluran militer
2. Saluran ekonomi
3. Saluran politik
4. Saluran tradisi
5. Saluran ideologi
6. Saluran lain (alat komunikasi massa)
3. Cara Mempertahankan Kekuasaan
Kekuasaan dapat dipertahankan dengan cara – cara berikut :
a. Dengan jalan meninggalkan segenap peraturan – peraturan lama, terutama dalam bidang politik yang merugikan kedudukan penguasa.
b. Mengadakan sistem – sistem kepercayaan.
c. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik.
d. Mengadakan konsilidasi secara horizontal dan vertikal.
Kedudukan juga dapat diperkuat dengan :
a. Menguasai bidang – bidang kehidupan tertentu.
b. Penguasaan bidang – bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan dengan paksa dan kekerasan.
4. Bentuk – Bentuk Lapisan Kekuasaan
a. Tipe Kasta
adalah lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Contohnya adalah pada masyarakat berkasta.
b. Tipe Oligarkis
adalah dimana masih ada garis pemisah yang tegas, tetapi pembedaan ada pada kesempatan yang diberikan para warga untuk memperoleh kekuasaan.
c. Tipe Demokratis
adalah lapisan yang sifatnya mobil sekali (selalu bergerak)
B. Wewenang
1. Wewenang Kharismatis, Tradisional dan Rasional (Legal)
Perbedaan antara ketiganya adalah hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku.
Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu,pulung) yang ada pada diri seseorang.
Wewenang tradisional adalah wewenang yang bukan karena mempunyai kemampuan – kemampuan khusus, tetapi karena kelompok tadi mempunyai kekuasaan dan wewenang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat.
Wewenang rasional (legal) adalah wewenang yang didasarkan pada sitem hukum yang berlaku dalam masyarakat.
2. Wewenang Resmi dan Tidak Resmi
Wewenang resmi bersifat sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Biasanya pada kelompok besar yang tetap.
Wewenang tidak resmi bersifat spontan, situasional dan didasarkan pada faktor saling mengenal. Dalam masyarakat kecil, wewenang tidak resmi dapat menjadi resmi apabila terlalu seringnya terjadi pertikaian antar anggota.
3. Wewenang Pribadi dan Teritorial
Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidarisan antar anggota, kebersamaan sangat memegang peranan.
Wewenang territorial yaitu dimana tempat tinggal memegang peranan yang sangat penting. Yang membedakan keudanya adalah timbul dari sifat dan dasar kelompok – kelompok sosial tertentu.
4. Wewenang Terbatas dan Menyeluruh
Wewenang menyeluruh adalah suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang – bidang kehidupan tertentu. Contohnya kewenangan Negara untuk mempertahankan kedaulatannya.
Wewenang terbatas adalah wewenang tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, tetapi hanya pada satu sektor saja.
C. Kesimpulan
Kekuasaan berperan dalam menentukan nasib manusia. Kekuasaan mempunyai sumber dan kegunaannya sendiri. Kekuasaan juga terdiri dari unsur – unsur yang saling berkaitan dengan yang lainnya. Kekuasaan mempunyai bentuk – bentuk lapisan. Kekuasaan harus dipertahankan oleh setiap individu agar tetap berjalan. Begitu juga dengan wewenang yang tidak kalah pentingnya. Wewenang juga mempunyai bentuk – bentuk yang berbeda.
Sumber: